Selasa, 17 Mei 2011

Bulletin EWARS Minggu 18-2011

Bulletin Mingguan Penyakit Potensial KLB
Minggu 18 tahun 2011
(1 Mei – 7 Mei 2011)
Dibuat : 13 Mei 2011


Ketepatan Dan Kelengkapan Laporan


PUSKESMAS
TANGGAL PENERIMAAN
KETERANGAN
Bantimurung
09/05
Masuk
Bontoa
09/05
Masuk
Camba
09/05
Masuk
Cenrana
09/05
Masuk
Lau
09/05
Masuk
Mallawa
09/05
Masuk
Mandai
09/05
Masuk
Maros Baru
09/05
Masuk
Marusu
09/05
Masuk
Moncongloe
09/05
Masuk
Simbang
09/05
Masuk
Tanralili
09/05
Masuk
Tompobulu
09/05
Masuk
Turikale
09/05
Masuk
KETEPATAN
100%

KELENGKAPAN
100%


Proporsi Morbiditas dan Insidensi Penyakit



Kasus
Prop orsi Morbiditas
%
Insiden
Diare Akut
114
3
1.4
Malaria Konfirmasi
2
0.1
0
Suspek Dengue
0
0
0
Pnemonia
8
0.2
0.1
ILI (Penyakit Serupa Influenza)
220
5.8
2.8
Diare Berdarah
5
0.1
0.1
Suspek Demam Tifoid
20
0.5
0.3
Sindrom Jaundice Akut
0
0
0
Suspek Demam Berdarah Dengue
6
0.2
0.1
Suspek Flu Burung Pada Manusia
0
0
0
Suspek Campak
2
0.1
0
Suspek Difteri
0
0
0
Pertussis
0
0
0
Acute Flacid Paralysis (AFP)
0
0
0
Gigitan Hewan Penular Rabies
2
0.1
0
Suspek Antrax
0
0
0
Demam yang tidak diketahui asalnya
88
2.3
1.1
Suspek Kolera
0
0
0
Kluster Penyakit yang tidak diketahui
0
0
0
Suspek Meningitis/Encephalitis
0
0
0
Suspek Tetanus Neonatorum
0
0
0
Suspek Tetanus
0
0
0
Total
3795
100
47.9

Untuk minggu ke-18, dilihat dari jumlah kasus, proporsi morbiditas, dan insiden, Kasus ILI masih menempati urutan pertama diikuti diare akut, kemudian demam yang tidak diketahui asalnya. Total proporsi morbiditas untuk ke 22 jenis penyakit / sindrom ini adalah 12,30%, mengalami penurunan dari minggu sebelumnya yang sebesar 15,16%.

Peringatan Dini


Peringatan dini yang muncul di tingkat Kabupaten Maros pada Minggu ke-18 adalah kasus suspek campak (2 kasus), dan kasus gigitan hewan penular rabies (2 kasus). Sedangkan Peringatan dini yang muncul di tingkat puskesmas dapat dilihat pada tabel di atas.

Respons
Seluruh Alert telah disampaikan DSO Kab. Maros kepada puskesmas yang bersangkutan melalui SMS untuk dilaksanakan respon tatalaksana kasus, respon pelaporan, dan respon kesehatan masyarakat dengan cepat dan tepat.


Tren Penyakit/ Sindrom









Rekomendasi dan Tindak Lanjut
  1. Agar puskesmas mempertahankan ketepatan laporannya
  2. Melakukan penyelidikan awal untuk peringatan dini yang ada
  3. Puskesmas harus melaksanakan tatalaksana kasus sesuai algoritma penyakit/sindrom khususnya yang menerima sinyal kewaspadaan dini.
  4. untuk pemegang program P2 Campak Dinas Kesehatan Kab. Maros, Puskesmas Turikale dan Tanralili, Lakukan respon tata laksana kasus suspek campak dengan melakukan Penyelidikan Epidemiologi, jika betul suspek campak segera ambil spesimen serum darah penderita
  5. untuk pemegang program Rabies Dinas Kesehatan Kab. Maros dan puskesmas Mandai, Lakukan respon tata laksana kasus gigitan hewan penular rabies dengan memeriksakan spesimen otak hewan yang bersangkutan, jika positif segera berikan VAR pada pasien. Jika tidak dapat diperiksa, Obsevasi hewannya 10-14 hari untuk memastikan hewan rabies atau tidak. Jika hewannya mati maka kuat diduga hewan rabies.
  6. untuk pemegang program P2 DBD Dinkes Maros, segera Lakukan penyelidikan epidemiologi bagi suspek Demam Berdarah Dengue. Lakukan pemeriksaan darah lengkap pada pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar