Kamis, 11 Agustus 2011

Mengenal Apa dan Bagaimana Guillain Barre Sindrom (GBS)

 

Suatu ketika di Puskesmas (terjadi 30 tahun yang lalu), datang seorang laki-laki usia 37 tahun dengan keluhan kedua tungkai lemah dan semakin susah dibawa berjalan, tidak ada kesemutan. Makin lama semakin memberat dan setelah itu mengenai kedua lengan atas. Penderita lumpuh seluruh anggota gerak. Sebelumnya mendapat influenza kira-kira 2 minggu dengan keluhan waktu itu demam disertai nyeri seluruh sendi. Akhirnya penderita dirujuk ke RS kabupaten untuk dirawat.

Kasus lain, seorang wanita usia dewasa muda telah dirawat di RS sehari yang lalu dengan kelumpuhan seluruh anggota gerak, selang beberapa lama sesudahnya mengalami sesak nafas. Sebelum itu penderita mendapat diare yang tak kunjung baik, selanjutnya dirawat di perawatan intensif untuk dilakukan bantuan nafas. Saat itu RS belum punya alat bantu nafas (respirator) untuk memperbaiki pernafasan penderita. Untungnya dua hari kemudian penderita merasa lebih baik, pernafasan mulai teratur dan akhirnya dapat pulang ke rumah setelah nafas membaik. Penderita mulai dapat berjalan, walaupun masih tertatih-tatih. Penderita tertolong.

Rabu, 10 Agustus 2011

Sekilas Tentang Kegiatan P2 Kusta Kabupaten Maros

Sekilas Tentang Kegiatan P2 Kusta Kabupaten Maros--

Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan

Visi
“Maros Butta Salewangang, Sehat 2011 Menuju Daerah Yang Berkesan Mapan dan Mandiri”

Misi

  • Menggerakkan pembangunan Kabupaten yang berwawasan kesehatan.
  • Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan bermutu, merata, dan terjangkau.
  • Memelihara dan meningkatkan kesehatan individi, keluarga dan masyarakat serta lingkungan.
  • Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

Visi dan Misi Program Kusta

Visi
Membebaskan masyarakat maros dari masalah sosial ekonomi akibat penyakit kusta

Misi
  • Menumbuhkan dan meningkatkan kualitas hidup penderita kusta dengan memberikan pengobatan yang akurat dan rehabiltasi sosial ekonomi
  • Mengintegrasikan pelayanan penderita kusta dengan pelayanan kesehatan dasar
  • Menghilangkan stigma sosial dalam masyarakat dengan mengubah paham masyarakat terhadap penyakit kusta melalui penyuluhan secara intensif

Monev P2TB Tahun 2011 Dinas Kesehatan Kabupaten Maros

Monev P2TB Tahun 2011 Dinas Kesehatan Kabupaten Maros---

Latar Belakang

Monitoring dan evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan pelaksanaan program. Kegiatan monitoring dilaksanakan secara berkala dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan segera.

Evaluasi dilakukan setelah suatu jarak-waktu tertentu, biasanya 6 bulan sampai 1 tahun untuk menilai sejauh mana target dapat tercapai dari yang telah ditetapkan.

Indikator Nasional
  • Angka penemuan penderita ( Case Detection Rate ) Target 75 %
  • Angka Kesembuhan ( Cure Rate ) Minimal 85%
  • Angka Konversi ( Conversion Rate ) Minimal 80 %
  • Angka kesalahan laboratorium ( Eror Rate ) Maksimal 5 %

Bulletin EWARS Maros Juni - 2011

Bulletin Penyakit Potensial KLB
Bulan Juni Tahun 2011
(Minggu 22 sampai Minggu 26 Tahun 2011)
Dibuat : 20 Juli 2011

Selasa, 09 Agustus 2011

Laporan Penyelidikan Epidemiologi Suspek Campak

Laporan Penyelidikan Epidemiologi Kasus Suspek Campak
di Desa Mangeloreng, Kec. Bantimurung, Kab. Maros
21 Juli 2011

1. Pendahuluan

a. Latar Belakang

Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia dan masih sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Khusus kasus campak biasanya banyak menyerang kelompok umur anak-anak (balita dan anak usia sekolah) karena kondisi tubuhnya yang labil sehingga rentan akan suatu penyakit. Selain itu cakupan imunisasi campak yang rendah menjadi salah satu faktor terjadinya KLB campak.

Berdasarkan laporan Case Base Measles Survey (CBMS) campak yang diterima dari Puskesmas Bantimurung pada tanggal 19 Juli 2011 diperoleh informasi bahwa sepanjang bulan Juli terjadi kasus campak sebanyak 3 kasus yang berobat ke Puskesmas. Dari laporan warga yang berobat diperoleh informasi bahwa masih ada beberapa tetangga yang bersangkutan mengalami penyakit dengan gejala yang serupa.
Dari informasi yang diperoleh tersebut, maka diadakan Penyelidikan Epidemiologi pada wilayah yang dimaksud.

Senin, 01 Agustus 2011

Program Kesehatan Haji Kabupaten Maros

Laporan Pelaksanaan 
Penyelenggaraan Program Kesehatan Haji 
Kabupaten Maros 
Tahun 2007 s/d 2010 M

Pendahuluan

  • Salah satu bentuk kemampuan dalam melakukan ibadah haji adalah kemampuan dalam bidang kesehatan.
  • Maksud dari kemampuan ibadah haji dalam bidang kesehatan adalah bahwa jamaah haji mampu melakukan ritual haji secara aman dan mandiri.
  • Dimana diketahui bahwa ibadah haji bukan hanya mengandalkan kemampuan biaya akan tetapi juga mengandalkan kekuatan fisik yang diperoleh dari jasmani dan rohani yang sehat.
  • Untuk mengetahui kondisi kesehatannya, calon jamaah haji wajib melakukan pemeriksaan kesehatan baik di tingkat Puskesmas maupun ditingkat Kab / kota yang nantinya berguna dalam pembinaan kesehatan bagi calon jamaah haji apabila nantinya diketahui mengalami gangguan kesehatan
  • Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional kerena disamping menyangkut kesejahteraan lahir batin jemaah haji ,juga menyangkut nama baik dan martabat bangsa Indonesia di luar negeri khususnya di Arab Saudi
  • Mengingat pelaksanaannya bersifat massal dan berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, penyelenggaraan ibadah haji memerlukan manejemen yang baik, agar tertib, aman dan lancar
Secara umum Penyelenggaraan Program Kesehatan haji mempunyai tujuan :
Untuk mewujudkan status kesehatan CJH yang optimal dan mandiri sehingga dapat menunjang perjalanan ibadah haji dengan lancar dan tanpa kendala sehingga memperoleh haji yang mabrur.