Senin, 16 Mei 2011

Bulletin EWARS Minggu 11-2011

Bulletin Mingguan Penyakit Potensial KLB
Edisi 11 Minggu Epidemiologi ke-11 tahun 2011
(13 Maret – 19 Maret 2011)
Pembuatan Bulletin : 13 April 2011


Pendahuluan
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penyusunan Buletin Mingguan ini dapat terselesaikan. Kami haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh jejaring petugas surveilans di Kabupaten Maros mulai dari tingkat Pustu hingga Puskesmas atas kerjasamanya dalam pengiriman laporan mingguan.

Tujuan dari sistem EWARS adalah bahwa setiap penyakit yang mengarah pada timbulnya KLB dapat dideteksi dan direspons secara cepat dan tepat agar tidak terjadi masalah kesehatan masyarakat yang lebih besar. Respons yang diberikan mencakup respons tatalaksana kasus, respons pelaporan dan respons kesehatan masyarakat. Secara komprehensif respons tersebut harus dilakukan agar penanganan secara efektif dan efisien dapat dilakukan.

Adapun hasil analisis data menggunakan software EWARS adalah sebagai berikut :


Ketepatan Dan Kelengkapan Laporan

Tabel 1. Ketepatan dan Kelengkapan
Laporan Minggu ke-11 Puskesmas di Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kab. Maros

PUSKESMAS
TANGGAL PENERIMAAN
KETERANGAN
Bantimurung
21/03
Masuk
Bontoa
23/03
Terlambat
Camba
21/03
Masuk
Cenrana
22/03
Terlambat
Lau
22/03
Terlambat
Mallawa
21/03
Masuk
Mandai
21/03
Masuk
Maros Baru
29/03
Terlambat
Marusu
21/03
Masuk
Moncongloe
24/03
Terlambat
Simbang
21/03
Masuk
Tanralili
21/03
Masuk
Tompobulu
21/03
Masuk
Turikale
21/03
Masuk
KETEPATAN
64%

KELENGKAPAN
100%

Sumber: DSO Kab. Maros

Pada minggu ke-11, persentase ketepatan laporan hanya 69%, sedangkan kelengkapan laporan mencapai 100%.


Proporsi Morbiditas dan Insidensi Penyakit

Tabel 2. Distribusi Kasus Menurut Jenis Penyakit/Gejala
Dalam SKD Dan Respons
Di Kab. Maros Minggu ke-11 tahun 2011


Kasus
Prop Morbiditas%
Insiden
Diare Akut
85
3
1.1
Malaria Konfirmasi
0
0
0
Suspek Dengue
0
0
0
Pnemonia
2
0.1
0
ILI (Penyakit Serupa Influenza)
246
8.6
3.1
Diare Berdarah
5
0.2
0.1
Suspek Demam Tifoid
22
0.8
0.3
Sindrom Jaundice Akut
0
0
0
Suspek Demam Berdarah Dengue
2
0.1
0
Suspek Flu Burung Pada Manusia
0
0
0
Suspek Campak
1
0
0
Suspek Difteri
0
0
0
Pertussis
0
0
0
Acute Flacid Paralysis (AFP)
0
0
0
Gigitan Hewan Penular Rabies
0
0
0
Suspek Antrax
0
0
0
Demam yang tidak diketahui asalnya
76
2.7
1
Suspek Kolera
0
0
0
Kluster Penyakit yang tidak diketahui
0
0
0
Suspek Meningitis/Encephalitis
0
0
0
Suspek Tetanus Neonatorum
0
0
0
Suspek Tetanus
0
0
0
Total
2850
100
36
Sumber : EWARS

Untuk minggu ke-11, dilihat dari jumlah kasus, proporsi morbiditas, dan insiden, Kasus ILI masih menempati urutan pertama diikuti diare akut, kemudian demam yang tidak diketahui asalnya. Total proporsi morbiditas untuk ke 22 jenis penyakit / sindrom ini adalah 15,4% dari total kunjungan dan sisanya adalah kunjungan lainnya. Total proporsi morbiditas mengalami peningkatan dari minggu sebelumnya yang sebesar 14,82%.

Peringatan Dini

Tabel 3. Peringatan dini (alert) penyakit/sindrom
Di Kabupaten Maros Minggu ke-11 tahun 2011
Sumber : EWARS

Peringatan dini yang muncul di tingkat Kabupaten Maros pada Minggu ke-11 adalah pisson suspek demam tifoid dan kasus suspek campak.

Peringatan dini yang muncul di tingkat puskesmas adalah peningkatan kasus diare akut di Puskesmas Lau (dari 10 kasus pada minggu ke-11, meningkat menjadi 19 kasus pada minggu ke-11), peningkatan kasus ILI di Puskesmas Turikale (89 ke 111 kasus), poisson Suspek demam tifoid di Puskesmas Bontoa (6 kasus) dan Bantimurung (7 kasus), kasus suspek campak di puskesmas Lau (1 kasus), peningkatan kasus demam yang tidak diketahui asalnya di puskesmas Tompobulu (1 ke 6 kasus) dan Camba (4 ke 8 kasus).

Respons

Seluruh Alert telah disampaikan DSO Kab. Maros kepada puskesmas yang bersangkutan melalui SMS untuk dilaksanakan respon tatalaksana kasus, respon pelaporan, dan respon kesehatan masyarakat dengan cepat dan tepat.

Kasus suspek campak di Wilayah kerja puskesmas Lau berasal dari hasil pemeriksaan pasien di puskesmas Turikale. Setelah diselidiki, penderita dinyatakan bukan suspek campak oleh petugas puskesmas Lau.

Tren Penyakit/ Sindrom

Adapun trend beberapa penyakit/ sindrom dapat dilihat pada grafik dan peta berikut ini.








Rekomendasi dan Tindak Lanjut
  1. Agar puskesmas meningkatkan ketepatan laporannya.
  2. Melakukan penyelidikan awal untuk peringatan dini yang ada
  3. Puskesmas harus melaksanakan tatalaksana kasus sesuai algoritma penyakit/sindrom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar