Kamis, 09 Juni 2011

Bulletin EWARS Minggu 22-2011

Bulletin Mingguan Penyakit Potensial KLB
Minggu 22 tahun 2011
(29 Mei – 7 Juni 2011)
Dibuat : 9 Juni 2011


Ketepatan Dan Kelengkapan Laporan


PUSKESMAS
TANGGAL PENERIMAAN
KETERANGAN
Bantimurung
06/06
Masuk
Bontoa
06/06
Masuk
Camba
06/06
Masuk
Cenrana
07/06
Terlambat
Lau
06/06
Masuk
Mallawa

Belum Masuk
Mandai
06/06
Masuk
Maros Baru
07/06
Masuk
Marusu
06/06
Belum Masuk
Moncongloe
06/06
Masuk
Simbang
06/06
Masuk
Tanralili
06/06
Masuk
Tompobulu
06/06
Masuk
Turikale
06/06
Masuk
KETEPATAN
79%

KELENGKAPAN
93%



Proporsi Morbiditas dan Insidensi Penyakit



Kasus
Proporsi Morbiditas
%
Insiden
Diare Akut
129
5
1.6
Malaria Konfirmasi
0
0
0
Suspek Dengue
0
0
0
Pnemonia
0
0
0
ILI (Penyakit Serupa Influenza)
165
6.4
2.1
Diare Berdarah
2
0.1
0
Suspek Demam Tifoid
15
0.6
0.2
Sindrom Jaundice Akut
0
0
0
Suspek Demam Berdarah Dengue
4
0.2
0.1
Suspek Flu Burung Pada Manusia
0
0
0
Suspek Campak
1
0
0
Suspek Difteri
0
0
0
Pertussis
0
0
0
Acute Flacid Paralysis (AFP)
0
0
0
Gigitan Hewan Penular Rabies
0
0
0
Suspek Antrax
0
0
0
Demam yang tidak diketahui asalnya
64
2.5
0.8
Suspek Kolera
0
0
0
Kluster Penyakit yang tidak diketahui
0
0
0
Suspek Meningitis/Encephalitis
0
0
0
Suspek Tetanus Neonatorum
0
0
0
Suspek Tetanus
0
0
0
Total
2584
100
32.6
 Untuk minggu ke-22, dilihat dari jumlah kasus, proporsi morbiditas, dan insiden, Kasus ILI masih menempati urutan pertama diikuti diare akut, kemudian demam yang tidak diketahui asalnya. Total proporsi morbiditas untuk ke 22 jenis penyakit / sindrom ini adalah 14,70%, mengalami peningkatan dari minggu sebelumnya yang sebesar 13,51%.

Peringatan Dini


Respons
Seluruh Alert telah disampaikan DSO Kab. Maros kepada puskesmas yang bersangkutan melalui SMS untuk dilaksanakan respon tatalaksana kasus, respon pelaporan, dan respon kesehatan masyarakat dengan cepat dan tepat.

Tren Penyakit/ Sindrom











Rekomendasi dan Tindak Lanjut
  1. Puskesmas Cenrana, Mallawa, dan Maros Baru meningkatkan ketepatan dan kelengkapan laporannya
  2. Puskesmas Mandai telah mengirimkan spesimen serum darah pasien suspek campak ke Dinkes Kabupaten untuk di periksa di Lab. rujukan di Surabaya
  3. Puskesmas Tanralili melakukan validasi data diare akut. Apabila ditemukan kluster penderita diare di suatu wilayah, lakukan PE dan pemeriksaan spesimen. Jika positif, lakukan respon KLB.
  4. Puskesmas Mandai melakukan validasi data poisson demam tifoid. Apabila ditemukan kluster penderita tifoid di suatu wilayah, lakukan PE.
  5. Puskesmas Maros Baru, Cenrana dan Bontoa melakukan validasi data dan memantau peningkatan kasus demam yang tidak diketahui asalnya. Lakukan PE jika terjadi peningkatan kasus yang signifikan dalam beberapa hari ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar