Senin, 06 Juni 2011

Bulletin EWARS Minggu 20-2011

Bulletin Mingguan Penyakit Potensial KLB
Minggu 20 tahun 2011
(15 Mei – 21 Mei 2011)
Dibuat : 27 Mei 2011



Ketepatan Dan Kelengkapan Laporan


PUSKESMAS
TANGGAL PENERIMAAN
KETERANGAN
Bantimurung
23/05
Masuk
Bontoa
23/05
Masuk
Camba
23/05
Masuk
Cenrana
23/05
Masuk
Lau
23/05
Masuk
Mallawa
23/05
Masuk
Mandai
23/05
Masuk
Maros Baru
23/05
Masuk
Marusu
24/05
Terlambat
Moncongloe
23/05
Masuk
Simbang
23/05
Masuk
Tanralili
23/05
Masuk
Tompobulu
23/05
Masuk
Turikale
23/05
Masuk
KETEPATAN
93%

KELENGKAPAN
100%

 Proporsi Morbiditas dan Insidensi Penyakit



Kasus
Proporsi Morbiditas
%
Insiden
Diare Akut
113
3.9
1.4
Malaria Konfirmasi
0
0
0
Suspek Dengue
0
0
0
Pnemonia
6
0.2
0.1
ILI (Penyakit Serupa Influenza)
187
6.5
2.4
Diare Berdarah
1
0
0
Suspek Demam Tifoid
19
0.7
0.2
Sindrom Jaundice Akut
0
0
0
Suspek Demam Berdarah Dengue
1
0
0
Suspek Flu Burung Pada Manusia
0
0
0
Suspek Campak
1
0
0
Suspek Difteri
0
0
0
Pertussis
0
0
0
Acute Flacid Paralysis (AFP)
0
0
0
Gigitan Hewan Penular Rabies
1
0
0
Suspek Antrax
0
0
0
Demam yang tidak diketahui asalnya
68
2.4
0.9
Suspek Kolera
0
0
0
Kluster Penyakit yang tidak diketahui
0
0
0
Suspek Meningitis/Encephalitis
0
0
0
Suspek Tetanus Neonatorum
0
0
0
Suspek Tetanus
0
0
0
Total
2866
100
36.2

Untuk minggu ke-20, dilihat dari jumlah kasus, proporsi morbiditas, dan insiden, Kasus ILI masih menempati urutan pertama diikuti demam yang tidak diketahui asalnya, kemudian diare akut. Total proporsi morbiditas untuk ke 22 jenis penyakit / sindrom ini adalah 13,85%, mengalami peningkatan dari minggu sebelumnya yang sebesar 11,55%.

Peringatan Dini


Respons
Seluruh Alert telah disampaikan DSO Kab. Maros kepada puskesmas yang bersangkutan melalui SMS untuk dilaksanakan respon tatalaksana kasus, respon pelaporan, dan respon kesehatan masyarakat dengan cepat dan tepat.

Tren Penyakit/ Sindrom









Rekomendasi dan Tindak Lanjut
  1. Puskesmas meningkatkan ketepatan laporannya
  2. Puskesmas Cenrana agar melakukan investigasi campak. Apabila benar suspek campak, lakukan pelacakan suspek disekitar rumah pasien dan ambil spesimen serum darah pasien dengan berkoordinasi dengan pemegang program P2 campak dinkes Maros untuk kemudian dikirimkan ke Dinkes Propinsi Sulsel.
  3. Puskesmas Cenrana agar melakukan investigasi kasus gigitan hewan penular rabies dan mencari korban gigitan lain disekitar lokasi penderita. Lakukan cuci luka pada pasien kemudian berikan VAR. Observasi hewan penggigit selama 10-14 hari, lanjutkan VAR apabila hewan penggigit mati dan periksa spesimen otak hewan penggigit di BB Veteriner Maros. Berkoordinasi dengan pemegang program P2 Rabies dinkes Maros
  4. Puskesmas Tanralili melakukan validasi data kasus diare akut. Lakukan PE jika benar terjadi peningkatan kasus diare akut di satu lokasi yang sama.
  5. Puskesmas Bontoa dan Mallawa melakukan validasi data kasus ILI. Lakukan PE jika benar terjadi peningkatan kasus ILI di satu lokasi yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar