Senin, 06 Juni 2011

Bulletin EWARS Minggu 21-2011

Bulletin Mingguan Penyakit Potensial KLB
Minggu 21 tahun 2011
(22 Mei – 28 Mei 2011)
Dibuat : 1 Juni 2011


Ketepatan Dan Kelengkapan Laporan


PUSKESMAS
TANGGAL PENERIMAAN
KETERANGAN
Bantimurung
30/05
Masuk
Bontoa
30/05
Masuk
Camba
30/05
Masuk
Cenrana
31/05
Terlambat
Lau
30/05
Masuk
Mallawa
30/05
Masuk
Mandai
30/05
Masuk
Maros Baru
30/05
Masuk
Marusu

Belum Masuk
Moncongloe
30/05
Masuk
Simbang
30/05
Masuk
Tanralili
30/05
Masuk
Tompobulu
30/05
Masuk
Turikale
30/05
Masuk
KETEPATAN
86%

KELENGKAPAN
93%

 

Proporsi Morbiditas dan Insidensi Penyakit



Kasus
Proporsi Morbiditas
%
Insiden
Diare Akut
101
3.9
1.3
Malaria Konfirmasi
0
0
0
Suspek Dengue
0
0
0
Pnemonia
1
0
0
ILI (Penyakit Serupa Influenza)
154
6
1.9
Diare Berdarah
6
0.2
0.1
Suspek Demam Tifoid
7
0.3
0.1
Sindrom Jaundice Akut
0
0
0
Suspek Demam Berdarah Dengue
7
0.3
0.1
Suspek Flu Burung Pada Manusia
0
0
0
Suspek Campak
0
0
0
Suspek Difteri
0
0
0
Pertussis
0
0
0
Acute Flacid Paralysis (AFP)
0
0
0
Gigitan Hewan Penular Rabies
1
0
0
Suspek Antrax
0
0
0
Demam yang tidak diketahui asalnya
71
2.8
0.9
Suspek Kolera
0
0
0
Kluster Penyakit yang tidak diketahui
0
0
0
Suspek Meningitis/Encephalitis
0
0
0
Suspek Tetanus Neonatorum
0
0
0
Suspek Tetanus
0
0
0
Total
2575
100
32.5
 Untuk minggu ke-21, dilihat dari jumlah kasus, proporsi morbiditas, dan insiden, Kasus ILI masih menempati urutan pertama diikuti diare akut, kemudian demam yang tidak diketahui asalnya. Total proporsi morbiditas untuk ke 22 jenis penyakit / sindrom ini adalah 13,51%, mengalami penurunan dari minggu sebelumnya yang sebesar 13,85%.

Peringatan Dini


Respons
Seluruh Alert telah disampaikan DSO Kab. Maros kepada puskesmas yang bersangkutan melalui SMS untuk dilaksanakan respon tatalaksana kasus, respon pelaporan, dan respon kesehatan masyarakat dengan cepat dan tepat.

Tren Penyakit/ Sindrom










Rekomendasi dan Tindak Lanjut
  1. Puskesmas meningkatkan ketepatan dan kelengkapan laporannya
  2. Puskesmas Cenrana agar melakukan investigasi kasus gigitan hewan penular rabies dan mencari korban gigitan lain disekitar lokasi penderita. Lakukan cuci luka pada pasien kemudian berikan VAR. Observasi hewan penggigit selama 10-14 hari, lanjutkan VAR apabila hewan penggigit mati dan periksa spesimen otak hewan penggigit di BB Veteriner Maros. Berkoordinasi dengan pemegang program P2 Rabies dinkes Maros
  3. Puskesmas Simbang melakukan validasi data kasus ILI dan Demam yang tidak diketahui asalnya. Lakukan PE jika benar terjadi peningkatan kasus ILI dan Demam yang tidak diketahui asalnya di satu lokasi yang sama.
  4. Puskesmas Turikale melakukan validasi data kasus Suspek Demam Berdarah Dengue. Lakukan pemeriksaan darah bagi pasien. Lakukan PE jika benar positif DBD.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar