Rabu, 10 November 2010

Bulletin Kewaspadaan Dini dan Respons Edisi 26

Bulletin Mingguan Penyakit Potensial KLB
Edisi 26 Tahun 2010
Minggu Epidemiologi ke-44 tahun 2010
(31 Oktober – 6 November 2010)



Pendahuluan
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penyusunan Buletin Mingguan ini dapat terselesaikan. Kami haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh jejaring petugas surveilans di Kabupaten Maros mulai dari tingkat Pustu hingga Puskesmas atas kerjasamanya dalam pengiriman laporan mingguan.

Tujuan dari sistem EWARS adalah bahwa setiap penyakit yang mengarah pada timbulnya KLB dapat dideteksi dan direspons secara cepat dan tepat agar tidak terjadi masalah kesehatan masyarakat yang lebih besar. Respons yang diberikan mencakup respons tatalaksana kasus, respons pelaporan dan respons kesehatan masyarakat. Secara komprehensif respons tersebut harus dilakukan agar penanganan secara efektif dan efisien dapat dilakukan.

Adapun hasil analisis data menggunakan software EWARS adalah sebagai berikut :

Ketepatan Dan Kelengkapan Laporan

Tabel 1. Ketepatan dan Kelengkapan
Laporan Minggu ke-44 Puskesmas di Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kab. Maros
Sumber: DSO Kab. Maros

Pada minggu ke-44, persentase ketepatan laporan menurun dari minggu sebelumnya. Hingga bulletin ini disusun (kamis siang), Ada 3 puskesmas yang belum mengirimkan laporan mingguannya, yaitu puskesmas Tunikamaseang, puskesmas Cenrana dan puskesmas Ladange. Persentase Ketepatan dan kelengkapan laporan masih jauh dari target, yakni 50% untuk ketepatan laporan (target 80%), dan 79% untuk kelengkapan laporan (target 90%). Untuk itu, umpan balik tingkat pustu dan puskesmas sangat diharapkan untuk keberhasilan dan keberlanjutan program ini.

Proporsi Morbiditas dan Insidensi Penyakit

Tabel 2. Distribusi Kasus Menurut Jenis Penyakit/Gejala 
Dalam SKD Dan Respons Di Kabupaten Maros Minggu ke-44
Sumber : Software EWARS

Untuk minggu ke-44, Kasus ILI menempati urutan pertama dari proporsi morbiditas kunjungan sebesar 7,7% dengan angka insidensi sebesar 54/100.000 penduduk diikuti oleh kasus Diare Akut dengan proporsi morbiditas sebesar 2,9% dengan angka insidensi sebesar 20/100.000 penduduk.

Peringatan Dini
Tidak ada peringatan dini yang muncul pada minggu ke-44 ini..

Tren Penyakit/Sindrom

Trend diare akut, baik dari segi jumlah kasus maupun angka morbiditas mengalami penurunan pada minggu ke-44 dibandingkan minggu sebelumnya.

Trend gejala Penyakit Serupa Influenza (ILI), baik dari segi jumlah kasus maupun angka morbiditas mengalami penurunan pada minggu ke-44 dibandingkan minggu sebelumnya.

Insiden Diare Akut paling tinggi berada di kecamatan Lau, Camba, dan Tompobulu dengan angka insiden sebesar 34 sampai 49 orang per 100.000 penduduk

Insiden ILI paling tinggi berada di kecamatan Lau dan Turikale dengan angka insiden diatas 97 orang per 100.000 penduduk .


Rekomendasi dan Tindak Lanjut
  1. Penurunan kasus pada minggu ke-44 disebabkan karena belum masuknya laporan beberapa puskesmas, untuk itu diharapkan agar puskesmas meningkatkan ketepatan dan kelengkapan laporannya pada minggu-minggu berikutnya.
  2. Diagnosa Penyakit/sindrom, khususnya ILI dan Demam yang tidak diketahui asalnya agar ditegakkan dengan baik oleh pustu dan puskesmas.
  3. Agar puskesmas segera berkoordinasi dengan kabupaten apabila ada indikasi Wabah (W1), tanpa menunggu hasil laporan mingguan.
  4. Seluruh puskesmas mewaspadai meningkatnya kasus diare akut dan melaksanakan tatalaksana kasus, respon pelaporan, dan respon kesmas dengan cepat dan tepat.
  5. Masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan dan hygiene perorangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar