Minggu, 20 Februari 2011

Bulletin EWARS Edisi 5-2011

Bulletin Mingguan Penyakit Potensial KLB
Edisi 5 Minggu Epidemiologi ke-5 tahun 2011
(30 Januari – 5 Februari 2011)

Pembuatan Bulletin : 17 Februari 2011

Pendahuluan
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penyusunan Buletin Mingguan ini dapat terselesaikan. Kami haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh jejaring petugas surveilans di Kabupaten Maros mulai dari tingkat Pustu hingga Puskesmas atas kerjasamanya dalam pengiriman laporan mingguan.

Tujuan dari sistem EWARS adalah bahwa setiap penyakit yang mengarah pada timbulnya KLB dapat dideteksi dan direspons secara cepat dan tepat agar tidak terjadi masalah kesehatan masyarakat yang lebih besar. Respons yang diberikan mencakup respons tatalaksana kasus, respons pelaporan dan respons kesehatan masyarakat. Secara komprehensif respons tersebut harus dilakukan agar penanganan secara efektif dan efisien dapat dilakukan.

Adapun hasil analisis data menggunakan software EWARS adalah sebagai berikut :

Ketepatan Dan Kelengkapan Laporan

Tabel 1.
Ketepatan dan Kelengkapan
Laporan Minggu ke-5 Puskesmas di Wilayah Kerja
Dinas Kesehatan Kab. Maros

PUSKESMAS

TANGGAL PENERIMAAN

KETERANGAN

Bantimurung

07/02

Masuk

Bontoa

16/02

Terlambat

Camba

11/02

Terlambat

Cenrana

08/02

Terlambat

Lau

07/02

Masuk

Mallawa

09/02

Terlambat

Mandai

07/02

Masuk

Maros Baru

14/02

Terlambat

Marusu

08/02

Terlambat

Moncongloe

07/02

Masuk

Simbang

07/02

Masuk

Tanralili

07/02

Masuk

Tompobulu

07/02

Masuk

Turikale

07/02

Masuk

KETEPATAN

57%


KELENGKAPAN

100%



Sumber: DSO Kab. Maros

Pada minggu ke-5, persentase ketepatan laporan hanya 57%, sedangkan kelengkapan laporan mencapai 100%.

Proporsi Morbiditas dan Insidensi Penyakit

Tabel 2.
Distribusi Kasus Menurut Jenis Penyakit/Gejala
Dalam SKD Dan Respons
Di Kab. Maros Minggu ke-5 tahun 2011


Kasus

Prop Morbiditas%

Insiden

Diare Akut

64

2.7

0.8

Malaria Konfirmasi

2

0.1

0

Suspek Dengue

0

0

0

Pnemonia

1

0

0

ILI (Penyakit Serupa Influenza)

203

8.5

2.6

Diare Berdarah

7

0.3

0.1

Suspek Demam Tifoid

12

0.5

0.2

Sindrom Jaundice Akut

0

0

0

Suspek Demam Berdarah Dengue

2

0.1

0

Suspek Flu Burung Pada Manusia

0

0

0

Suspek Campak

1

0

0

Suspek Difteri

0

0

0

Pertussis

0

0

0

Acute Flacid Paralysis (AFP)

0

0

0

Gigitan Hewan Penular Rabies

0

0

0

Suspek Antrax

0

0

0

Demam yang tidak diketahui asalnya

60

2.5

0.8

Suspek Kolera

0

0

0

Kluster Penyakit yang tidak diketahui

0

0

0

Suspek Meningitis/Encephalitis

0

0

0

Suspek Tetanus Neonatorum

0

0

0

Suspek Tetanus

0

0

0

Total

2380

100

30


Sumber : EWARS

Untuk minggu ke-5, dilihat dari jumlah kasus, proporsi morbiditas, dan insiden, Kasus ILI menempati urutan pertama diikuti diare akut kemudian demam yang tidak diketahui asalnya. Total proporsi morbiditas untuk ke 22 jenis penyakit / sindrom ini adalah 14,7% dari total kunjungan dan sisanya adalah kunjungan lainnya.

Peringatan Dini

Tabel 3. Peringatan dini (alert) penyakit/sindrom
Di Kabupaten Maros Minggu ke-5 tahun 2011
Sumber : EWARS

Peringatan dini yang muncul di tingkat kabupaten pada minggu ke-5 adalah kasus suspek campak.

Peringatan dini yang muncul di tingkat puskesmas pada minggu ke-5 adalah peningkatan kasus ILI, kasus suspek campak, dan peningkatan kasus demam yang tidak diketahui asalnya.

Respons
Seluruh Alert telah disampaikan DSO Kab. Maros kepada puskesmas yang bersangkutan melalui SMS untuk dilaksanakan respon tatalaksana kasus, respon pelaporan, dan respon kesehatan masyarakat dengan cepat dan tepat.

Tren Penyakit/ Sindrom
Adapun trend beberapa penyakit/ sindrom dapat dilihat pada grafik dan peta berikut ini.







Rekomendasi dan Tindak Lanjut
  1. Agar puskesmas meningkatkan ketepatan dan kelengkapan laporannya.
  2. Melakukan penyelidikan awal untuk peringatan yang ada
  3. Puskesmas harus melaksanakan tatalaksana kasus sesuai prosedur program
  4. Diagnosa kasus penyakit/sindrom ditegakkan dengan baik sesuai petunjuk algoritma diagnosis EWARS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar